Apa sih COP, dan Kenapa Semua Negara Ngumpul di Brasil?
- Cleanomic
- 6 Nov
- 3 menit membaca

Mulai hari ini dan minggu depan, para pejabat tinggi negara dari seluruh dunia akan berkumpul di Belém, Brasil, untuk menghadiri COP30 dari mulai rangkaian World Leaders Meeting pada 6–7 November, dan dilanjutkan dengan sesi utama dari Senin, 10 November hingga Jumat, 21 November 2025 untuk bahas nasib keberlanjutan agenda iklim dunia.
Nah, apa sih COP itu?

[the Guardian]
COP adalah singkatan dari Conference of the Parties, yaitu konferensi tahunan di bawah United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Kata “Parties” merujuk pada hampir 200 negara yang menandatangani perjanjian iklim PBB pada tahun 1992.
COP30 berarti konferensi ke-30, di mana negara-negara dunia berkumpul untuk mendiskusikan tantangan dan komitmen dalam mengatasi perubahan iklim. COP pertama (COP1) diadakan di Berlin tahun 1995, yang menghasilkan mandat bagi negara-negara peserta untuk mulai membicarakan pengurangan emisi gas rumah kaca secara lebih spesifik dan serius.
Tahun berikutnya, COP2 diadakan di Jenewa, dan memperkuat posisi ilmiah dari laporan-laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). Perlu dicatat, IPCC sendiri sudah dibentuk lebih dulu pada tahun 1988 oleh World Meteorological Organization dan UN Environment Programme untuk menyediakan dasar ilmiah bagi kebijakan iklim dunia.
Lalu pada tahun 1997, COP3 di Kyoto, Jepang, menghasilkan Protokol Kyoto — salah satu tonggak sejarah penting karena memuat kewajiban bagi negara-negara industri untuk menurunkan emisi GRK. Protokol ini mulai berlaku setelah diratifikasi oleh sedikitnya 55 negara, termasuk Indonesia. Tujuannya: menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang tidak membahayakan sistem iklim bumi.
Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah COP, yaitu pada COP13 di Bali tahun 2007. Konferensi ini melahirkan Bali Action Plan, yang memperluas cakupan pengurangan emisi — tidak hanya dari deforestasi (RED atau Reducing Emissions from Deforestation), tapi juga dari degradasi hutan (REDD atau Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation). Perbedaannya, deforestasi adalah perubahan permanen dari areal berhutan menjadi tidak berhutan, sedangkan degradasi hutan berarti penurunan kualitas tutupan hutan dan stok karbon selama periode tertentu. Keduanya sama-sama disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kenapa COP30 ini penting?
Pada COP21 di Paris tahun 2015, hampir 200 negara sepakat untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2°C dan berupaya keras menahannya di 1,5°C dibandingkan era pra-industri. Ilmuwan dunia sepakat bahwa dampak perubahan iklim—seperti gelombang panas ekstrem, kekeringan, dan naiknya permukaan laut—akan jauh lebih parah jika suhu naik sampai 2°C.
Menjelang COP30, negara-negara diharapkan telah menyerahkan rencana aksi terbaru mereka tentang bagaimana mereka akan menurunkan emisi gas rumah kaca. Indonesia sendiri sudah menyerahkan Updated Second NDC (Nationally Determined Contribution) — dan kalian bisa cek postingan dari Think Policy ini untuk ringkasan isinya:
Agenda Indonesia di COP30

Menteri Lingkungan Hidup, Pak Hanif bersama tim, menyampaikan bahwa Indonesia datang ke Belém bukan sebagai penonton, melainkan penggerak — membawa regulasi, kemitraan, dan target yang terukur.
Prioritas Indonesia di COP30 meliputi:
penguatan kemitraan internasional dan akses ke pasar karbon yang berintegritas,
advokasi pertumbuhan ekonomi hijau,
serta pendanaan iklim yang berimbang antara mitigasi dan adaptasi.
Indonesia juga menampilkan potensi besar pasar karbon nasional — dengan sekitar 40 proyek karbon ditawarkan di COP30 untuk menarik pendanaan internasional.Pemerintah menekankan peran sektor kehutanan sebagai pendorong utama penurunan emisi, sementara sektor energi masih dalam masa transisi. Dalam kebijakan ini, Indonesia juga mengelola 12,7 juta hektare kawasan hutan untuk mendorong ekonomi hijau berbasis masyarakat.
Delegasi Indonesia akan ikut serta dalam berbagai agenda diskusi dan negosiasi tentang langkah konkret menuju transisi energi bersih yang adil (just energy transition), kolaborasi teknologi, serta upaya adaptasi dan mitigasi yang seimbang, dan masih banyak lagi.
Info lebih lanjut
Untuk info lebih lanjut kalian bisa cek website resmi COP30 dan juga bisa dengerin seri podcast INSIDE COP dari Outrage + Optimism: The Climate Podcast — yang jadi salah satu podcast resmi COP30 Brasil, untuk ngikutin langsung dinamika dan negosiasi yang terjadi di lapangan.
-01.png)




