top of page

Carbon Series Episode 2: Apa Itu Gas Rumah Kaca dan Bagaimana Mekanisme Perdagangan Karbon?

ree

Yuk kita bahas fondasinya pasar karbon dulu: apa itu GRK, kenapa jadi masalah global, dan bagaimana kaitannya dengan perdagangan karbon.


Apa Itu Gas Rumah Kaca (GRK)?


Menurut regulasi, Gas Rumah Kaca (GRK)Ā adalah gas-gas di atmosfer—baik alami maupun hasil aktivitas manusia (antropogenik)—yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah.


Contoh GRK utama:

  • Karbon dioksida (COā‚‚)

  • Metana (CHā‚„)

  • Nitrous oksida (Nā‚‚O)

  • Gas lain dalam jumlah lebih kecil


GRK muncul dari aktivitas seperti:

  • Pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, batu bara)

  • Deforestasi

  • Pertanian

  • Limbah & industri


Secara teknis, jenis GRK banyak, tapi dalam percakapan sehari-hari sering disederhanakan menjadi ā€œemisi COā‚‚ā€Ā saja.



Kenapa GRK Jadi Masalah?

GRK membentuk lapisanĀ yang menahan panas matahari di atmosfer.Dalam kondisi normal, panas matahari akan kembali keluar ke angkasa.Tetapi karena lapisan GRK ini semakin tebal, panas terjebakĀ dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi.


Inilah yang kita sebut:

  • Efek Rumah Kaca

  • Pemanasan Global

  • Climate Change


Analogi simpelnya: seperti ketika kita berada di dalam rumah kaca—panasnya terperangkap dan semakin meningkat.


Kenapa Dunia Sepakat Membatasi Pemanasan ke 1.5°C?


Di Paris Agreement, ilmuwan global mengingatkan bahwa dunia tidak boleh melebihi kenaikan 1.5°C.


Bayangkan suhu bumi seperti suhu tubuh manusia:

  • Suhu normal: 36–37°C

  • Naik 0.5°C saja → demam

  • Naik ke 38–39°C → tidak normal

  • Naik ke 40°C → bisa fatal


Bumi juga begitu. Sedikit kenaikan berdampak besar pada:

  • Cuaca ekstrem

  • Gagal panen

  • Krisis air

  • Kerusakan ekosistem

  • Kenaikan permukaan air laut


Dua studi global menunjukkan 2024 mencatat rekor panasĀ yang mengindikasikan bumi sudah melewati ambang 1.5°C—walau belum merupakan penilaian resmi (karena Paris Agreement memakai rata-rata jangka panjang), tetapi tetap menjadi alarm keras.


Kalau Emisinya Masalah, Kenapa Perdagangan Karbon Jadi Solusi?

ree

Perdagangan karbon adalah jual beli UNIT KARBON, yaitu:


1. Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE GRK)

Hasil reduksi atau penyerapan emisi yang sudah diverifikasi (domestik/internasional).1 SPE = 1 ton COā‚‚e yang berhasil dikurangi/ diserap.


2. Kuota Emisi GRK

Jatah maksimal emisi yang boleh dilepas oleh perusahaan tertentu.1 Kuota = izin mengeluarkan 1 ton COā‚‚e.


Dua instrumen inilah yang diperjualbelikan dalam pasar karbon.


Siapa yang Membeli SPE GRK?

ree

Biasanya perusahaan yang:

  • Menghasilkan emisi besar

  • Punya target net zero atau komitmen ESG

  • Sedang dalam masa transisi teknologi

  • Belum bisa langsung mengubah proses produksinya


Contoh: Sebuah pabrik mengeluarkan 50 ton COā‚‚Ā per tahun.Untuk offset, perusahaan membeli 50 SPE GRKĀ yang membiayai proyek karbon di tempat lain yang menyerap 50 ton COā‚‚.

Ibaratnya: ā€œmenebusā€ jejak karbonnya.


Makanya ada istilah:

Carbon credit is a ā€œright to polluteā€ — hak untuk mencemari, selama dibayar dan di-offset.

Dengan harga karbon di Indonesia yang relatif murah, banyak perusahaan akhirnya:

  • membeli kredit karbon

  • tanpa benar-benar mengubah praktik bisnisnya


Padahal idealnya:


  1. Kurangi emisi internal dulu

  2. Transisi teknologi

  3. Baru gunakan kredit karbon sebagai finishing touch


Tapi kita juga paham—transisi membutuhkan waktu, investasi, dan kesiapan teknologi. Maka, carbon credit jadi jembatan sementara.


Bagaimana dengan Kuota Emisi GRK?

ree

Untuk kuota, pemerintah menetapkan batas maksimal emisi sektor tertentu.


Jika:

  • Perusahaan AĀ melebihi kuota → harus beliĀ kuota dari perusahaan lain

  • Perusahaan BĀ berhasil menekan emisi → dapat menjualĀ sisa kuota


Ini menciptakan:

  • Insentif finansialĀ bagi perusahaan yang beralih ke teknologi rendah karbon

  • Return on investmentĀ untuk biaya transisi (R&D, peralatan baru, dll.)


Tapi... Pasar Karbon Tidak Bisa Berjalan Sendiri


Agar adil dan efektif, ekosistem karbon harus disertai:

  • Regulasi ketat

  • Carbon pricing yang sesuai

  • Mandatory disclosure

  • MRV yang kuat

  • Kebijakan komplementer lainnya


Tujuannya sederhana:

Bukan hanya membeli offset, tapi benar-benar mengurangi emisi aktual.

Penutup: Episode 3 Akan Kupas Instrumen Pasar Karbon Secara Lebih Detail


Ini baru permukaan dari dunia carbon market.Di episode berikutnya, kita akan bahas:


  • jenis-jenis proyek karbon

  • vbagaimana perusahaan memutuskan strategi karbon

  • dan bagaimana semua ini berhubungan dengan Perpres 110/2025


Kalau ada pertanyaan atau topik yang mau dibahas, tulis di komentar ya!

Komentar


©2025 by Cleanomic

bottom of page