top of page

Cerita Memilah Sampah

Diperbarui: 11 Nov 2020


Kami di cleanomic seneng banget kalau temen-temen pada ngetag kami di sosmed soal cerita dan pengalaman seputar lingkungan di kehidupan kalian.  Secuil gambaran dan inspirasi yang kalian share, bisa jadi titik awal mula perjalanan orang lain lho.  Makanya kami sering banget nyisipin dm ke temen-temen untuk bertanya apakah kalian berkenan untuk kami bagikan kembali cerita ini di platform cleanomic, and most of you said YES! 

Kali ini, terima kasih banyak untuk @ClementiaCarmen  yang sudah berbagi cerita tentang pengalamannya memilah sampah. 

***

Carmen sudah memulai milah sampah sendiri sejak 2 tahun lalu; tapi usaha sosialiasinya biar keluarga ikut mau juga sudah lumayan agak lama dan mulai dari sampah organik dulu karena memang sampah rumah tangga 50% nya organik.  Di rumahnya, Carmen memilah sampahnya menjadi 7 jenis, yaitu organik / kompos, plastik, kertas, metal, kaca, e-waste, dan residu.  Setiap sampah sebelum dimasukkan ke kotak pilah selalu dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.Untuk sebagian sampah yang sifatnya residu, atau tidak bisa dikompos dan di daurulang, biasanya akan dikumpulkan untuk dijadikan eco-bricks.  Yang bisa dipilah dan didaurulang, akan dikirimkan ke bank sampah. Oya, Carmen ini part of Bank Sampah Rangga Mekar yang kalian bisa lihat kegiatannya di stories highlight-nya Carmen lho.


Nah lanjut, setelah sampah-sampah ini dikumpulkan, Carmen mengemas sampah-sampah ini (bisa pakai apa aja) sesuai jenis kelompoknya.  Untuk yang sampah residu, ga dikirim ke Bank Sampah, karena kalau kebawa ke sana nanti malah dikirim ke TPA, jadi ditinggal di rumah buat dibikin ecobrick.


Buat yang belum tau cara kerja bank sampah, gini cerita singkatnya:

  1. awalnya nasabah memilah sampahnya untuk kemudian disetorkan ke bank sampah (mesti antar sendiri, tapi ada juga bank sampah yang mau jemput ke rumah dengan berat minimum tertentu)

  2. sampah akan ditimbang sesuai jenis dan harganya

  3. lalu kita akan dibuatkan buku tabungan dan dicatat sampah dan uang kita dapatkan dari hasil penyetoran sampah (karena layaknya tabungan, tabungan sampah ini dapat untungnya si uang tersebut)

  4. Kita bisa ambil uangnya kapan aja, atau bisa juga dihibahkan ke bank sampah sebagai bagian dari kinerja mereka.

Gimana temen-temen? Ga terlalu susah kan? Yuk coba sekali-kali google ada gak bank sampah sekitar kalian, cari tau jenis sampah apa saja yang diterima dan mulai pilah dari situ.  Atau kalian bisa lihat highlight dropbox nya cleanomic yah atau program penyaluran sampahnya waste4change di tautan ini.

**

Kalau kalian punya cerita seputar lingkungan, jangan lupa tag kami yah. Kalian bisa juga jadi kontributor untuk section Story from Our Community ini, cukup dm kami atau email tulisan kalian ke cleanomic@gmail.com.  Ditunggu ceritanya!

119 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page