top of page

Cerita tentang (Orang) Indonesia dan Sampahnya

Diperbarui: 11 Des 2023



Indonesia adalah negara penghasil sampah terbanyak kedua di dunia setelah Cina! Pernahkah kamu mendengar atau membaca kalimat ini? Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jenna R Jambeck pada tahun 2015 yang kemudian mendadak viral dan menghebohkan Indonesia. Jadi, pada 2015 tersebut salah seorang peneliti dari Universitas Georgia, Dr. Jenna Jambeck menunjukkan hasil risetnya yang memposisikan Indonesia diperingkat kedua dari 192 negera sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan. Penelitian itu lalu dipublikasikan pada Jurnal Science pada 12 Februari 2015. Dari penelitian ini, Dr Jenna menunjukkan bahwa bahwa Indonesia telah membuang 187,2 juta ton sampah plastik ke lautan dan dengan angka itu Indonesia menduduki posisi kedua setelah Cina yang kemudian diikuti Filipina, Vietnam dan Srilanka. Capaian itu tentu bukan prestasi yang membanggakan, karena menunjukkan bahwa negara ini belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Klik link ini bila kalian ingin baca jurnal lengkapnya.


Bicara mengenai banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan dan kondisi pengelolaan sampah di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berpendapat kondisi ini sudah sangat meresahkan. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti A. Nurbaya, dalam sehari rata-rata satu orang menghasilkan 3/4 kilogram sampah. Bila dijumlahkan secara keseluruhan, maka dalam satu hari Indonesia memproduksi 60-65 juta ton sampah. Angka yang sangat fantastis!!


Dari jumlah itu, sekitar 60% adalah sampah organik, misalnya sisa makanan, masakan, daun-daunan dan lain-lain. Porsi yang besar ini sebenarnya bisa kita cegah untuk tidak masuk ke TPA atau landfill di kota-kota kita. Caranya, dengan pengomposan atau menempatkannya di lubang biopori.


Bagaimana dengan sampah plastik? Dari sampah yang dihasilkan orang Indonesia itu, sekitar 10% adalah sampah plastik. Walaupun kecil, kita harus ingat, plastik sifatnya ringan dan volumenya juga kecil. Jadi walaupun secara presentasi kecil, sampah plastik yang dihasilkan sangatlah besar. Apalagi, Indonesia adalah negara yang sedang berkembang. Kajian ilmiah menunjukkan bahwa semakin berkembang suatu negara, sampah yang dihasilkan semakin bergerak menuju sampah non-organik, jadi sampah organik makin kecil dan sampah non-organik semakin besar bagiannya, termasuk plastik dan kertas.


Mengurangi sampah plastik bisa dilakukan dengan selalu membawa wadah tempat makan dan minum sendiri kemanapun kalian pergi, termasuk berhenti menggunakan sedotan plastik dan menjadi anggota #timkokop atau beralih menggunakan sedotan stainless atau kaca atau bambu.  Jangan lupa juga selalu membawa tas belanja sendiri saat belanja dimanapun, baik ketika membeli kebutuhan sehari-hari atau berbelanja kebutuhan lain.



Dengan upaya-upaya kita pribadi di kegiatan kita sehari-hari, kita bisa membantu mengurangi beban sistem pengelolaan sampah, beban lingkungan, dan memperlama umur TPA. Nah, apa upaya yang telah kamu lakukan? Bisa intip disini yah beberapa item yang dapat medukung upaya kamu!


Buat kamu yang tertarik untuk belajar tentang hidup yang berkelanjutan, kamu bisa cek secara berkala pada website Cleanomic dan follow instagram kami di @cleanomic yaa!


16 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page