Donasikan Hasil Declutteringmu Bareng Lyfe With Less
Diperbarui: 6 Des 2023
Halo, semuanya! Siapa nih yang bete banget karena di rumah banyak barang-barang yang menumpuk? Mungkin juga kalian masih bingung, mau diapain barang-barang tersebut karena udah jarang banget dipakainya. Meskipun demikian, kalian yang sudah paham dampak limbah tekstil terhadap lingkungan pasti tidak mau terburu-buru membuangnya, kan.
Menurut artikel yang dipublikasikan oleh BBC (2020), sekitar 85% limbah tekstil di AS dibakar atau dibuang di pembuangan akhir begitu saja pada 2017 lalu. Setiap tahunnya, diperkirakan sekitar 92 juta ton limbah tekstil dihasilkan. Limbah tekstil menyumbang 10% emisi gas rumah kaca ke atmosfer (sekurang-kurangnya 1,2 miliar ton per tahun). Hanya 12% limbah tekstil di seluruh dunia yang terdaur ulang. Padahal, pembuatan pakaian menghabiskan sumber daya, terutama air yang cukup besar.
Decluttering solusinya..
Kalau kalian familiar dengan kegiatan beres-beres ala Marie Kondo, tentunya sudah gak asing lagi dong dengan decluttering. Decluttering artinya menyingkirkan barang-barang yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah digunakan sama sekali. Namun, yang harus diperhatikan adalah bagaimana memperpanjang usia pakaian tersebut. Sering kali hal yang paling disayangkan adalah meskipun jarang atau tidak pernah digunakan lagi, barang-barang tersebut masih sangat layak pakai. Sebenarnya, barang-barang tersebut bisa banget didonasikan ke orang yang membutuhkan atau dijual ke situs penjualan barang-barang preloved.
Pengalaman Decluttering
Minomic mau sedikit berbagi cerita pengalaman decluttering di program #AngkutBrangkas-nya Lyfe With Less, tahun 2022 lalu, kebetulan waktu itu mereka lagi bekerja sama dengan ekspedisi Anter Aja untuk memberikan promo subisidi ongkir senilai Rp25.000,- kepada para peserta. Kolaborasi tersebut juga dilakukan dengan menggandeng enam decluttering partner yang bergabung menjadi special collaboration, yaitu Sadari Sedari, EwasteRJ, Donasi Barang, Shoe Workshop, Parenting is Easy, dan Rubah Kertas.
Program yang dimulai di bulan Januari tersebut dilakukan secara berkala, melengkapi kegiatan Saling Silang yang telah menjadi program reguler Lyfe With Less untuk wadah jual beli hasil decluttering. Tahun ini, program Angkut Brangkas juga mengusung tema alat ibadah layak pakai selama ramadhan lho. Menurut kak Cynthia, founder Lyfe With Less, pada program Angkut Brangkas ini, siapa saja yang ingin menerima barang bekas layak pakai diperkenankan untuk mendaftarkan diri. Harapannya, semakin banyak orang yang dapat melakukan gaya hidup minimalis dan hasil decluttering-nya dapat bermanfaat bagi pengguna lainnya. Tujuan akhirnya pasti mengurangi sampah yang berakhir di TPA.
Nah, ini beberapa dokumentasi barang-barang Minomic hasil decluttering ke tiga partner tujuan yang berbeda-beda untuk dikirimkan. Pakaian anak ditujukan ke Parenting is Easy, pakaian dewasa ditujukan ke Donasi Barang, dan sepatu ditujukan ke Shoe Workshop. Lumayan juga nih, total ada empat dus yang dikirimkan. Setelah decluttering, space lemari juga makin bertambah lebar, jadinya terasa jauh lebih lega dibandingkan sebelumnya.
Kalau kamu punya barang-barang layak pakai yang menumpuk dan ingin decluttering tapi belum sempat ikut program Angkut Brangkas sebelumnya, jangan khawatir. Kamu masih bisa kok ikut program-program decluttering dari Lyfe With Less lainnya yang pasti seru dan bermanfaat. follow Instagram @lyfewithless dan jangan sampai ketinggalan update-nya!
Akses lebih banyak info, berita dan cerita seputar #CuanLestari dan hidup berkelanjutan lewat website Cleanomic dan follow instagram kami di @cleanomic, ya!
Comments