Ide Mainan dan Aktivitas Anak Ramah Lingkungan
Diperbarui: 12 Des 2023
(pexels.com/PNW Production)
Buat parents yang memiliki anak kecil di rumah, membuat mereka terhibur tanpa gadget dan TV adalah tantangan tersendiri. Mainan anak, barang, maupun aktivitas permainannya jadi salah satu main gateway-nya. Aktivitas bermain, menurut Official Journal of American Pediatrics bisa meningkatkan berbagai macam skills anak dan mendukung pembentukan hubungan yang baik antara anak dan orang tua dan teman main lainnya.
Nah, untuk menerapkan sustainability di keluarga kecil kita, parents barangkali suka berpikir, kira-kira mainan anak apa yang bisa zero waste, berkesan dan kalau bisa, menghemat budget?
Kalau dari Minomic sendiri ada dua hal yang jadi perhatian saat mau beli mainan atau memilih aktivitas bermain dengan anak-anak. Yuk, simak!
1. Berpikir sebelum membeli
Sebelum memutuskan untuk beli mainan, parents bisa lho coba cek ricek dulu bahan-bahan di rumah, siapa tau ada yang bisa dibuat jadi mainan. Misalnya: majalah bekas untuk dibikin kolase, bikin tempel-tumpuk dari kardus bekas, bikin playdough dari tepung kadaluwarsa, cat tangan (pakai pewarna makanan dan tepung) atau bikin tenda-tendaan dari kain yang belum dijahit plus selimut.
Setelah dicek dan ternyata memang perlu mainan baru, parents bisa pilih di antara opsi ini: beli atau pinjam mainan.
Ada banyak platform untuk pinjam mainan. Minomic sendiri juga suka pinjam mainan kok! Pinjam perosotan, trampoline, atau sepeda-sepedaan. Keuntungan dari pinjam mainan ini adalah jadi gak perlu memikirkan ruang untuk simpan barang di kemudian hari. Jadi kalau sebulan sudah bosan, ya tinggal dikembalikan dan bisa pinjam mainan yang lain deh.
2. Saat membeli mainan
Ketika memilih untuk membeli suatu barang, maka kita sudah pasti perlu memerhatikan beberapa aspek. Entah itu harga, fungsi, kebutuhan dan sebagainya. Termasuk saat membeli mainan untuk anak-anak tercinta.
Perhatikan keamanan mainan anak
Dari Minomic, selain keseruan, keamanan jadi aspek penting yang perlu diperhatikan saat membeli mainan. Bicara keamanan, parents bisa cek apakah mainan anak itu sudah ada label SNI nya. Karena di Indonesia sudah ada SNI untuk standar keamanan mainan anak: fisik, mekanis dan kimia (migrasi unsur tertentu) serta mainan yang anak-anak bisa bermain di dalamnya. Selain itu, ada juga SNI untuk mainan elektronik. Kelima SNI ini (dari 17 SNI terkait mainan anak) dan sebagian parameter dari SNI lainnya, penerapannya diwajibkan oleh Pemerintah, melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib.
Ohya, kalau perlu beli mainan, Minomic suka lirik ke toko lokal. Biar bisa membantu perekonomian lokal juga!
Housekeeping itu harus
Memutuskan beli mainan artinya ada PR yang kita punya nih, parents. Yap, housekeeping!
Biar lebih mudah housekeeping-nya, sebenarnya parents bisa sampaikan ke anak-anak sebelumnya bahwa ada "konsekuensi" saat mereka membeli mainan, yaitu untuk merawatnya.
Beri anak contoh untuk merapikan mainan setelah selesai bermain. Parents juga bisa mengajak anak untuk membuat atau menghias box tempat menyimpan mainan, supaya tidak berantakan, tidak cepat rusak apalagi hilang-hilang.
Selain mainan fisik yang mudah dibeli, Minomic yakin tiap parents juga punya permainan ala-ala maupun aktivitas favorit versi masing-masing. Minomic sendiri punya lima mainan dan aktivitas bermain favorit bareng anak-anak :
1. Lari-larian
Hemat, sekalian olah raga dan jalan. Anak-anak juga jadi bisa keluar rumah, dan yang paling penting: bisa break dari gadget!
Buat parents yang tempat tinggalnya dekat dengan ruang terbuka, ada budget dan waktu memungkinkan, bisa banget cobain jalan-jalan sore. Bisa ke taman atau lapangan terus ajak deh si kecil main lari-larian aja. Lumayan mengurangi carbon footprint daripada kalau beli barang. Pastinya menyenangkan dan lebih memorable buat anak (walaupun risiko lebih repot!).
Yap, sesuai penelitian yang dimuat di Journal of Consumer Research tahun 2016, pemberian yang lebih experiential lebih dapat meningkatkan hubungan pemberi dan penerima daripada pemberian yang bersifat material saja. Sejalan sama info yang dimuat di Simple Most bahwa sebaiknya orang tua membelanjakan duitnya lebih besar untuk liburan daripada untuk membeli mainan anak.
2. Home-made playdough
Ini salah satu yang sering Minomic buat di rumah, bikin playdough dari tepung dan pewarna makanan! Anak-anak jadi bisa dilatih “kotor-kotoran” yang aman, sambil kayak roleplay masak-masakan. Dalam proses pewarnaan, bisa juga lho kita selipkan games tebak-tebakan warna. Adonan homemade playdough yang sudah jadi, dijadikan bola-bola kecil, lalu bahan pewarna dimasukkan ke dalam (jadi seperti mochi dengan isi bahan pewarna) – pas bagian ini anak-anak dilarang melihat – lalu nanti mereka disuruh tebak “mochi”nya akan jadi warna apa. Setelah menebak, mereka diminta untuk menguleni mochi sampai bahan warnanya menyeruak dan mewarnai seluruh adonan bola.
3. Kolase dengan kardus bekas & karton
Hari-hari #stayathome karena pandemi ini membuat sebagian kita terpaksa banyak belanja online. Jadi pasti banyak kardus-kardus bekas paket online shopping. Kardus-kardus plus karton ini daripada dianggurkan begitu saja, bisa dikreasikan sebagai media untuk membentuk pola lalu digunting-gunting. Jadi deh aktivitas bermain berupa kolase yang melatih motorik anak.
4. Berkebun kecil-kecilan
Karena tinggal di kota, bisa dibilang Minomic ber-urban farming di rumah, walaupun skalanya super mikro. Minomic juga membuat composting sendiri (cek di sini ya), jadi komposnya berguna untuk jadi media tanam.
Aktivitas yang bisa diserahkan ke anak-anak biasanya adalah aduk-aduk tanah-kompos-sekam bakar pakai sekop kecil dan menyiram tanaman. Aktivitas ini memang gak terlalu bersifat bermain atau mainan, tapi at least, it can keep them entertained.
5. Puzzle kayu
Puzzle kayu ini salah satu mainan yang kesannya simple, tapi edukatif. Selain itu harganya juga relatif murah, kok.
Itu deh lima aktivitas bermain bersama anak versi Minomic. Nah, apa mainan anak dan kegiatan bermain favoritmu bersama anakmu?
コメント