top of page
  • indahkumaala

Potensi Krisis Finansial Akibat Krisis Iklim


Sumber: https://time.com


Perubahan iklim pada saatnya nanti akan berimbas ke berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi dunia. Hal ini dikarenakan, sistem finansial modern dibangun berdasarkan asumsi bahwa iklim bumi selalu stabil. Padahal, dampak perubahan iklim sudah mulai dirasakan masyarakat dunia di berbagai belahan dunia. Yuk simak apa saja yang harus diperhatikan dalam mencermati berita seputar krisis iklim dan ekonomi dunia.


Apa itu Carbon Bubble?


Istilah carbon bubble merujuk pada kondisi dunia yang tengah serius bertransisi ke ekonomi rendah karbon. Hal ini berarti para investor mulai meninggalkan portfolio berbasis bahan bakar fosil dan fokus pada investasi yang lebih ramah lingkungan. Nah, perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di bidang ekstrasi, pengolahan, dan pengangkutan bahan bakar fosil bakalan rentan terhadap risiko aset terdampar. Artinya, aset terdampar tersebut sebenarnya mampu menyerap modal, tetapi tidak dapat dipakai untuk menghasilkan profit.

Menurut Carbon Tracker, nilai total aset terdampar tersebut bisa mencapai 6 triliun dollar AS dan jumlah ini dapat menyebabkan ekonomi global dalam posisi bahaya.


Apa yang Terjadi Jika Carbon Bubble Meledak?

Sumber: https://grist.org


Para investor yang menaruh uang mereka di perusahaan batu bara, kendaraan konvensional, dan sumur minyak akan terkena imbasnya. Dalam artian, modal yang mereka keluarkan untuk membangun bisnis tersebut tidak bisa menghasilkan return sehingga dapat menyebabkan bisnis-nya collapse dan mencetak banyak pengangguran di sektor produksi bahan bakar fosil dan industri-industri terkait. Jika carbon bubble meledak tiba-tiba, bukannya kempes secara bertahap selama beberapa dekade, dunia akan menghadapi krisis finansial.


Sebaliknya, pihak yang diuntungkan adalah perusahaan-perusahaan atau negara yang berinvestasi besar-besaran pada energi terbarukan, seperti negara-negara Uni Eropa telah lebih awal menerapkan ekonomi rendah karbon. Sementara itu, negara-negara Timur Tengah atau Rusia yang perekonomiannya bergantung pada bahan bakar fosil harus melakukan diversifikasi.


Amerika Serikat dan Kanada juga diperkirakan akan terdampak resiko meletusnya carbon bubble, mengingat produksi gas dan minyak nonkonvensional mereka yang berbiaya tinggi. Keduanya rentan akan penurunan permintaan maupun harga bahan bakar fosil.


Upaya Biden Melindungi Sistem Finansial Amerika Serikat dari Perubahan Iklim

Sumber: https://www.vox.com


Menurut Environmental Protection Agency (EPA), efek perubahan iklim semakin terasa di Amerika Serikat yang ditandai dengan adanya kekeringan, kebakaran hutan, dan banjir akibat kenaikan permukaan air laut.


Pasar asuransi telah merasakan dampak dari bencana-bencana alam yang lebih parah. Di California, perusahaan asuransi menolak menanggung rumah-rumah di area rawan kebakaran. Beberapa bank juga mewajibkan pembayaran di muka sebesar 40% untuk rumah-rumah pesisir pantai. Hal ini mengindikasikan mereka tidak ingin dana mereka terlalu dalam risiko. Tak hanya itu, bank-bank mulai menjual hipotek rumah pesisir pantai ke pihak-pihak yang mendapat backing pemerintah seperti Freddie Mac dan Fannie Mae.


Dalam skala lebih luas, perubahan iklim bisa mengganggu aspek-aspek krusial ekonomi seperti infrastruktur, agrikultur, dan rantai pasokan. Cuaca ekstrem maupun kenaikan permukaan air laut dapat merusak tanaman, basis militer, dan sistem komunikasi.


Untuk mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim pada sistem finansial AS, Presiden Joe Biden membentuk Executive Order on Climate-Related Financial Risk. Tujuannya adalah mengetahui bagaimana perubahan iklim mempengaruhi program dan aset pemerintah.


Presiden Biden juga meminta Dewan membuat rekomendasi dalam waktu 6 bulan terkait langkah-langkah mengurangi risiko atas perubahan iklim. Di dalam perintah Biden, pihak perbankan dan pemberi pinjaman hipotek diharuskan menanamkan modal di bidang energi bersih (clean energy). Sementara itu, perusahaan investasi wajib menyampaikan risiko perubahan iklim pada dana pensiun dan tabungan.

Apa yang bisa kita lakukan?


Transisi ke ekonomi rendah karbon akan mendatangkan banyak keuntungan seperti udara bersih maupun iklim stabil. Jadi sebisa mungkin mulailah dengan mempelajari lebih lanjut ekonomi hijau alias cuan lestari yang dekat dengan kehidupan kamu sehari-hari, dari mulai barang yang kamu konsumsi sehari-hari, tempat kamu bekerja, hingga pillihan investasi kamu. Kita juga bisa ikut andil dalam transisi ekonomi rendah karbon dengan memilih politisi yang pro terhadap kebijakan emisi rendah karbon, jadi kita harus siap-siap nih dari sekarang untuk mempelajari hal apa yang bisa diusahakan oleh seorang caleg terhadap kebijakan lingkungan.


Simak juga nih webinar dari Universitas Indonesia yang membahas persiapan Ekonomi Hijau di Indonesia.


Kira-kira apa lagi yah yang menurut kamu bisa kita lakukan?



Referensi:

https://www.treehugger.com/could-the-carbon-bubble-ruin-your-retirement-4859494


https://www.theguardian.com/environment/2018/jun/04/what-is-the-carbon-bubble-and-what-will-happen-if-it-bursts


https://www.npr.org/2021/05/20/998726571/biden-wants-to-measure-how-climate-change-impacts-americas-finances


https://www.forbes.com/advisor/personal-finance/biden-executive-order-protect-financial-system-climate-change/


https://www.nytimes.com/2021/05/20/climate/biden-climate-change-economy.html




62 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page