top of page

Tips usaha katering agar lebih ramah lingkungan

Diperbarui: 11 Nov 2020

Minggu lalu, temen kami dari @nasilaukmerah menghubungi kami dan menanyakan gimana sih cara supaya punya bisnis katering yang lebih ramah lingkungan? Apa yang bisa mereka lakukan sebagai orang yang baruuu aja memulai bisnis ini.  Sejujurnya, kami selalu mengapresiasi inisiatif dan niat dari temen-temen yang sudah mulai kepikiran untuk bikin usaha kalian lebih sustainable, it’s a goood start!


Tim kami pun langsung riset dan mencari berbagai referensi tentang green catering.  Kalau mendengar bisnis green catering, apa yang terlintas di pikiranmu? Do you think that it’s possible? When we talk about green business, seringkali yang terpikir cuma yang ada kaitannya dengan produk atau jasa yang dijual. Padahal kalau kita lihat dari definisinya, green business merupakan model bisnis yang fokus dengan three bottom line; sosial, lingkungan, dan tentu finansial.


Dari definisi tersebut, bisa dikatakan bahwa sebagian besar peluang bisnis yang tersedia di era modern ini bisa banget mengadopsi prinsip-prinsip green business, meski nggak serta merta menjual produk atau jasa yang berhubungan langsung dengan lingkungan. 


View this post on Instagram

Lauk 3 (vegan) Order through: Dm ▪︎ 💰: 45k

A post shared by Makanan Rendah Kalori (@lauknasimerah) on Jun 11, 2020 at 11:06pm PDT


Nah, berikut beberapa tips yang Cleanomic udah rangkum dari berbagai sumber tentang bagaimana membuat bisnis catering yang hijau. Keep on reading!


Aspek Makanan


Mengingat makanan merupakan produk yang ditawarkan dari bisnis cateringmu, aspek menu makanan merupakan aspek yang terbilang penting untuk menjadikan bisnis catering yang lebih hijau. Sediakan pilihan menu makanan plant-based yang lebih beragam. Alasannya, karena untuk memproduksi menu plant-based tidak memerlukan sumber daya sebanyak memproduksi daging. Belum lagi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam memproduksi hewan untuk diambil dagingnya. 


Selain itu, hadirkan menu seasonal dengan jadwal yang menyesuaikan ketersediaan bahan baku. Dengan mempertimbangkan kondisi bahan baku dari makanan, kamu tidak perlu mencari bahan baku tersebut dari area yang lebih jauh, bahkan sampai mengimpor. Hal ini dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari pengangkutan. Another plus point, karena diambil dari sumber yang lebih dekat dan mengikuti masa panennya, bahan dari menu seasonal biasanya lebih segar dan lebih enak disantap.


Selain dua di atas, mengurangi food waste  dan belanja minim sampah juga penting. Nggak cuma cost-effective, hal ini tentu aja bersahabat bagi lingkungan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin mengurangi food waste, salah satunya dengan mendata jumlah persediaan barang dan mengurangi waste seminimal mungkin. Sesuaikan stok bahan baku dengan rata-rata pesanan per hari dan hindari menumpuk stok yang terlalu banyak untuk mengurangi risiko membuang-buang makanan. 


Jika memang ada bahan baku yang sudah tidak dapat diolah dengan cara tertentu, coba cara kreatif lainnya untuk tetap menjadikannya ada nilai guna. Cari resep pengolahan alternatif yang tetap tidak membahayakan mereka yang mengonsumsi makanan tersebut.


Hal ini juga berlaku untuk kulit buah, misalnya. Jika biasanya kulit buah langsung menuju tempat sampah, ternyata ada cara-cara yang membuatnya tetap punya nilai guna dengan rasa yang enak dan khasiat kesehatan yang tinggi. Membuat selai dari kulit buah naga, contohnya.  Dan satu lagi yang tidak kalah penting adalah memilah dan mengompos sisa makanan atau bahan makanan! Mengompos dan mengelola sampah organik sendiri memiliki dampak luar biasa lho dan cara nya juga mudah banget.


Aspek Alat-alat 


Bisnis catering biasanya melibatkan alat-alat seperti wadah makanan serta alat makan. Aspek ini juga tidak kalah pentingnya, mengingat alat-alat makan ini tidak dapat dieliminasi karena merupakan sesuatu yang dibutuhkan pelanggan.


Namun, kamu bisa memilih wadah dan alat makan yang dapat didaur ulang atau dipakai ulang oleh pelanggan. Jika menggunakan plastik, pilih jenis PET yang lebih mudah terurai. Atau opsi yang lebih baik, yaitu alat dan wadah makan dari bambu yang tidak tergolong langka dan juga lebih mudah terurai dibanding kayu.


View this post on Instagram

Produk Plépah menggunakan 100% bahan alami yaitu pelepah pinang dan tanpa menggunakan kimia sama sekali. Material ini memiliki lapisan lilin alami (kutikula) yang membuatnya tahan air dan dapat digunakan untuk makanan berkuah. Psst! Produk ini aman untuk digunakan pada oven dan microwave. Pasca pemakaian, produk Plépah dapat dijadikan kompos loh! Jadi jangan disatukan dengan sampah plastik ya! Untuk informasi lebih lengkap—cara merawat & membuat kompos, kalian dapat mengunjungi website kami di www.plepah.com Selama pandemi COVID-19, seluruh keuntungan dari penjualan produk Plépah akan kami donasikan kepada petani di Musi Banyuasin dan Jambi. #ecofriendly #zerowaste #madeinindonesia #naturalproducts #communitydevelopment #compostablepackaging #plepah #pelepah #pinang #sustainable #sociopreneur

A post shared by plépah (@plepah_id) on May 1, 2020 at 5:04am PDT


Ada opsi lain yang dapat kamu gunakan, yaitu servingware yang terbuat dari pelepah pinang. Pelepah pinang merupakan daun kering yang jatuh dari pohon dan biasanya dibuang atau dibakar, sehingga menjadikan pelepah pinang menjadi alat makan tentu ramah bagi lingkungan, bahkan mengurangi sampah dan meningkatkan nilai gunanya. Bahan ini juga aman untuk makanan berkuah karena lapisan kutikulanya, dan juga aman untuk dipanaskan kembali di microwave.


Jika bisnis cateringmu melayani catering untuk pesta, buatlah beverage station dibanding menyediakan kaleng-kaleng minuman bersoda. Siapkan dispenser yang cukup besar dan gelas yang dapat dipakai ulang. Dengan cara ini, kamu juga dapat menjadikannya sebagai aspek dekorasi dalam acara tersebut. 


Aspek Lain yang Mendukung 


Nggak hanya aspek yang secara langsung ‘terlihat’ seperti makanan dan alat makan, kamu juga perlu mempertimbangkan aspek lain seperti praktik praktik setiap hari. Latih para pekerjamu untuk memiliki dan menerapkan prinsip sustainability. Pertimbangkan metode transportasi yang lebih efektif sehingga tidak boros bahan bakar. Beralih ke marketing secara digital untuk mengurangi sampah kertas.


Aplikasikan prinsip transparansi dalam cateringmu, sehingga mendorongmu untuk berusaha agar memilih bahan baku yang terbaik, dan cara-cara yang terbaik pula bagi perhitungan biaya, bagi kesehatan pelanggan, dan bagi lingkungan. Lagipula, bukankah pelanggan akan lebih percaya dengan bisnismu jika tau sumber dari makanan yang mereka konsumsi?


Bangun demand akan bisnis yang sustainable dengan memberikan edukasi bagi para pelanggan. Mengapa penting untuk selektif akan makanan yang dikonsumsi (nggak cuma untuk kesehatan, tapi juga untuk lingkungan) dan selektif akan bisnis yang kita dukung.


Selalu ingat bahwa sustainability itu maraton, bukan sprint. Keputusan kecil tentu berharga, apalagi yang sifatnya berkelanjutan. Nah, dengan tips-tips di atas, Cleanomic yakin meski memang sedikit menantang, membangun bisnis catering yang lebih sustainable bukannya nggak mungkin. You can do this!


Referensi:

https://www.webstaurantstore.com/blog/870/green-catering-tips.html

http://assets.wwf.org.uk/downloads/wwf_catering_full_report.pdf

250 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page