Catur Coffee Company: Bisnis Kopi berprinsip Carbon Neutral
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, produksi kopi Indonesia adalah yang terbesar keempat secara global. Namun tidak banyak yang tahu kalau ternyata di tengah capaian itu, para petani Indonesia menghadapi tiga kendala yaitu kualitas kopi, kebutuhan modal, dan pemenuhan pasar.
Petani kopi yang kekurangan modal membuat mereka terjerat hutang ke sumber pembiayaan informal, akibatnya petani lebih mengejar kuantitas hasil panen ketimbang kualitas. Persoalan sistemik yang dihadapi para petani kopi Indonesia itu, menginspirasi Mikael Jasin, seorang barista Indonesia, untuk mengajak para petani kopi memperbaiki keadaan.
Dari pengalamannya di industri kopi yang dimulai sejak 2012 hingga mendunia, Mikael Jasin menawarkan ilmu dan pengetahuannya kepada petani kopi untuk menyederhanakan proses bertani kopi dan mengimplementasikan modernisasi. Salah satu pemberdayaan petani kopi yang digagas Mikael Jasin adalah memperbaiki pemrosesan kopi oleh para petani untuk meningkatkan kualitas.
Di tahun 2021, Mikael mendirikan Catur Coffee Company, sebuah perusahaan kopi yang melakukan kegiatan impor dan ekspor kopi dari petani lokal Indonesia. Dengan berdirinya CCC Mikael berharap dapat memajukan industri kopi dan mensejahterakan para pekerjanya dengan mencapai tujuan utama yaitu memasok biji kopi terbaik Indonesia ke seluruh dunia.
Dalam prosesnya, Catur Coffee Company berkolaborasi dengan Bumiterra untuk mengurangi emisi karbon. Langkah ini merupakan bentuk dukungan CCC kepada pemerintah guna mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen atau setara dengan 314 juta ton gas karbon dioksida pada tahun 2030.
Mikael Jasin mengatakan upaya penurunan emisi karbon merupakan proyek berkelanjutan dan berjangka panjang, yang akan dicapai dengan melibatkan semua pihak dari berbagai industri dan Catur Coffee Company ingin menjadi bagian dari itu.
Catur Coffee Company menghitung seluruh emisi yang dihasilkan dari aktivitas operasionalnya menggunakan Protokol Gas Rumah Kaca dan mengimbangi karbon melalui pembelian kredit karbon.
Dalam kolaborasi ini, Bumiterra membuat portofolio proyek untuk didukung CATUR, salah satunya adalah Proyek Katingan Mentaya (KMP). Kedua perusahaan akan meningkatkan fokus mereka pada proyek reboisasi di masa depan. Penanaman pohon bermanfaat karena mendukung keanekaragaman hayati dan menghilangkan polutan berbahaya dari udara serta bertindak sebagai filter alami. Reboisasi mengimbangi emisi dengan menyimpan karbon di akar dan tanah, sehingga secara efektif menghilangkan karbon dari udara.
Selain itu, CATUR dan Bumiterra diharapkan dapat bekerja sama di masa depan untuk menciptakan lebih banyak transparansi dan visibilitas antara upaya berkelanjutan dalam penghidupan ekonomi dan dampak sosial, untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan digunakan dengan tepat.
Kopi telah membuka banyak pintu bagi Mikael pribadi dan juga perusahaannya. Salah satu pengalaman yang paling berharga adalah jumlah perjalanan yang harus mereka lakukan untuk mengunjungi daerah penghasil kopi dan beberapa pertunjukan kopi di seluruh dunia.
Tempat-tempat ini sangat menakjubkan, mulai dari melihat matahari terbit yang indah, merasakan segarnya udara kota baru hingga menyaksikan matahari terbenam yang indah dari hutan kopi. Saat-saat itu membuatnya sadar bahwa mereka ingin mengalami ini lebih lama dan membaginya dengan orang yang dicintai. Oleh karena itu, mereka ingin melacak dampak terhadap bumi dan melakukan yang terbaik untuk meminimalisasinya dan jika mungkin, mengembalikannya.
Dari sinilah lahir ide laporan keberlanjutan & transparansi. CATUR Company Company sangat senang untuk berbagi temuan mereka dengan orang-orang dan berharap untuk melakukan diskusi yang menarik bersama.
Mereka berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi sampah melalui proses daur ulang dan menggunakan ulang barang-barang serta mengubah kartu nama kertas menjadi bentuk Digital (NFC) dan CATUR Coffe Company masih dalam proses untuk menggunakan kemasan kopi yang ramah lingkungan & dapat terurai secara hayati.
Selain bermitra dengan para petani kopi lokal, Catur Coffee Company juga berusaha menerapkan prinsip keberlanjutan dalam bisnisnya. Pada awal Januari 2022, Catur Coffee Company bermitra dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) untuk mengembangkan program pemberdayaan petani kopi dan kakao untuk meningkatkan kualitas kopi dan pengelolaan limbah dari proses pertanian dan pasca panen.
Catur, yang berarti empat dari bahasa Sansekerta kuno, mewakili empat profil kopi yang Mikael ciptakan yaitu Bumi, Senja, Pucuk, dan Kamala. Empat profil rasa ini dibuat untuk mengangkat citra kopi, memberikan rasa yang bersih dan nikmat dengan karakter berbeda-beda untuk penikmatnya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, Indonesia memproduksi 765.415 ton kopi pada tahun 2021. Dengan jumlah produksi sebesar itu, industri kopi tentunya menghasilkan ratusan ribu ton ampas kopi bekas setiap tahunnya. Banyak dari limbah ini berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengeluarkan gas rumah kaca yang berbahaya, termasuk metana. Dengan adanya pengelolaan limbah kopi dapat membantu mengurangi pembuangan limbah organik.
Mikael berharap penerapan pengelolaan limbah kopi yang telah dilakukannya bersama Catur Coffee Company dan So So Good Coffee Company dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan banyaknya sumber daya bermanfaat yang dapat diciptakan dari limbah kopi, dan pada akhirnya tindakan tersebut dapat diikuti oleh banyak orang.
CATUR Coffee Company adalah perusahaan kopi pengekspor yang memasok kopi green bean kelas spesial dan komersial. Nama CATUR berasal dari bahasa Sansekerta kuno yang berarti empat, mengacu pada 4 profil rasa utama, Bumi, Senja, Pucuk dan Kamala. Masing-masing profil rasa ini dirancang khusus dengan pendekatan fermentasi yang didorong oleh tujuan: Kami memikirkan rasa yang kami inginkan terlebih dahulu, sebelum menggunakan permulaan & langkah fermentasi khusus terroir.
Kerja sama antara CATUR Coffee Company dan Bumiterra diawali dengan penghitungan jejak karbon yang kemudian digunakan sebagai jumlah CO2 yang dibutuhkan untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari aktivitas operasional CATUR Coffee Company.
Upaya pengurangan emisi karbon merupakan inisiatif berkelanjutan yang memerlukan keterlibatan kolektif para pemangku kepentingan di berbagai industri. Program komprehensif ini akan dimulai pada bulan September 2022, dengan target pengurangan emisi sebesar 40 persen pada akhir tahun. Selain itu, pada tahun 2023, perusahaan kami telah menetapkan tujuan ambisius untuk mencapai pengurangan sebesar 100 persen dalam emisi karbon.
Bumiterra sejalan dengan CATUR Coffee Company dalam komitmen bersama mereka terhadap ekonomi berkelanjutan. Melalui upaya kolaboratif ini, Bumiterra akan mendapatkan kredit karbon, komoditas berharga yang dapat diperdagangkan yang diperoleh dari proses komodifikasi. Setiap kredit karbon mewakili pengurangan atau penyerapan satu metrik ton karbon dioksida dari atmosfer.
Dalam upaya yang rajin dalam mengurangi dan mengimbangi emisi karbon, CATUR Coffee Company mengumpulkan dan menganalisis data terkait yang mencakup berbagai aspek.
Hal ini mencakup pengumpulan data komprehensif dari mitra pemrosesan CATUR Coffe Company mengenai praktik pasca panen, yang mencakup pengelolaan total limbah, metode transportasi untuk pengiriman, dan pemanfaatan energi. Selain itu, dalam operasi internal CATUR, data juga dikumpulkan mengenai perjalanan bisnis, pengiriman biji kopi, konsumsi energi, penggunaan inokulan, dan praktik pengemasan.
Melalui pembelian ceri dan kacang hijau dengan harga yang wajar namun proporsional dari petani dan pengolah lokal, Mereka menciptakan tiga kategori produk untuk menampilkan cita rasa kopi yang luar biasa yakni :
Riserva Series
CATUR Collection
CATUR Blend
CATUR Coffe Company berpartisipasi di Hari Bumi dengan mendonasikan barang-barang layak pakai ke Yayasan Amal Khair. Mikael Jasin menjalani puasa dalam rangka Suffer Fest 2022 untuk menggalang dana dan kesadaran dalam pencegahan stunting, yang diinisiasi 1000 Days Fund, LSM yang bergerak dalam mengurangi stunting dan malnutrisi kronis di wilayah pelosok dan rentan di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Penggalangan dana ini berhasil merai lebih dari 300 "selimut pintar" dan donasi untuk ibu hamil di Nusa Tenggara Timur.
Untuk upaya penyerapan karbon, Catur Coffe Company mulai bekerja sama dengan Bumittera ditahun 2022, perusahaan dengan lisensi AA1000 V3. Mereka menyokong melalui pendanaan proyek konservasi dan restorasi hutan yang secara alami dan terbukti menangkap dan menekan CO2 dari atmosfer. Mereka memulai upaya ini sejak 2022. "Karbon dioksida menghasilkan gas efek rumah kaca yang menangkap panas bumi dan menyebabkan pemanasan global; mengurangi atau secara langsung menekan CO2 dari atmosfer menjadi cara paling efisien untuk mengatasi krisis iklim." - Bumiterra
Catur Coffe Company berusaha untuk membatasi penggunaan botol plastik. Untuk setiap sampah botol plastik, karton, dan sampah lain yang dapat didaur ulang dari kantor Mereka, lalu mengirimkannya ke sentra daur ulang untuk diolah kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Mereka bekerja sama dengan perusahaan solusi pengemasan untuk menghasilkan solusi kemasan biodegradable (dapat terurai) untuk mengkonversi kemasan kopi plastik Mereka, dari kemasan sampel sampai kantong kedap udara, menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan.
Bisnis kopi berprinsip carbon neutral seperti yang dilakukan CATUR Coffe Company merupakan sebuah langkah maju yang krusial dalam menjaga keberlanjutan industri kopi sambil menyadari tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan adopsi praktik-praktik berkelanjutan, industri kopi tidak hanya dapat mempertahankan kualitas produknya tetapi juga dapat menjadi motor perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Yuk dukung inspirasi positif mereka! untuk informasi lebih lengkap kunjungi website dan follow instagram mereka ya!
Sumber:
Comments