top of page

BBN: Apakah menguntungkan dan lebih bersih?

Diperbarui: 7 Des 2023



Hallo! Episode terbaru podcast kolaborasi Cleanomic dan Yayasan Madani Berkelanjutan hadir lagi! Melanjutkan bincang-bincang kita bareng kak Bisuk Abraham di podcast episode 1 tentang "Potensi #CuanLestari dari BBN di Indonesia". Buat temen-temen yang belum dengerin podcast episode 1 wajib dengerin dulu deh, disitu kita sempet ngobrolin sedikit nih, sebenernya BBN (Bahan Bakar Nabati) khususnya Biodiesel ini ramah lingkungan ga sih? Terus BBN ini berpotensi sebagai salah satu upaya pencegahan perubahan iklim ga ya? Biar temen-temen puas, kita hadirkan podcast terbaru yang bakal menjawab lengkap pertanyaan temen-temen terkait "BBN : Apakah menguntungkan dan lebih bersih?"


Pada tahun 2021, salah satu kalimat yang banyak diketik nih di mesin pencarian google adalah “dampak perubahan iklim”. Kalau ngomongin perubahan iklim, salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan biofuel. Nah di episode ini, kita akan bahas nih bareng kak Arief Virggy (Junior Program Officer of Biofuel Madani) yang tugasnya macem macem nih, dari mulai bikin riset, ngadain event, termasuk salah satu di antaranya event journalist fellowship terkait BBN.


Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biasa disebut juga sebagai Biofuel adalah salah satu energi yang dihasilkan dari bahan baku bioenergi melalui proses teknologi tertentu.



Bahan Bakar Nabati terdiri dari Biodiesel, Bioetanol dan Minyak Nabati Murni. Untuk ketersediaan BBN di Indonesia saat ini masih didominasi oleh Biodiesel. Mungkin kamu juga pernah mendengar istilah B20, atau B30, angka 20 atau 30 tersebut adalah persentase komposisi Biodiesel yang akan dijadikan bahan bakar suatu kendaraan. Misal untuk B30 merupakan pencampuran 30% Biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis Solar, yang menghasilkan produk Biosolar B30. Untuk pemakaiannya, Biodiesel dan Bioetanol akan dicampurkan dengan bahan bakar fosil pada persentase tertentu. Dalam hal ini, untuk Biodiesel dicampurkan dengan Solar sedangkan Bioetanol dicampurkan dengan Bensin.


Di Jakarta sendiri, mulai Februari 2023 ini sudah mulai diimplementasikan program B35. Namun, apakah BBN ini lebih bersih dan menguntungkan?


Saat ini, sumber BBN di Indonesia masih didominasi oleh minyak sawit, di mana bahasan sawit ini sendiri masih sering menuai kontroversi sebagai salah satu penyebab deforestasi di Indonesia apabila pengelolaannya tidak berkelanjutan. Sehingga, hal ini perlu dipastikan lagi bagaimana pengelolaannya. BBN bisa lebih menguntungkan dan bersih apabila pengelolaanya baik dan berkelanjutan. Salah satunya memanfaatkan BBN dari minyak jelantah.


Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang BBN, kamu bisa mendengarkan Minomic ngobrol bareng kak Virggy di Podcast Cleanomic Radio, kita juga bakal kenalan lebih jauh sama roadmap dari Biodiesel di Indonesia dan cari tau alasan kenapa ya dari sekian banyak EBT (Energi Baru Terbarukan) yang ada Biodiesel dipilih oleh Indonesia sebagai solusi mengatasi krisis iklim. Bagaimana cara memastikan apakah biodiesel ini sesuai dengan yang ada dipikiran kita, yaitu benar benar ‘bio’ yang artinya baik untuk alam, atau tidak.


Lokasi : Jakarta

Founder : Giorgio Budi Indrarto


102 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page