- Sekar Arum
Biodiesel 101 ft Bisuk Abraham (LPEM FEB UI)

Isu perubahan iklim ga bisa dipungkiri akan menjadi topik yang bakal kita bahas sehari-hari, dari mulai konferensi #COP26 di Glasgow sampe cuitan Bu Menteri Siti soal deforestasi. Pembahasan tentang iklim tuh luas banget sebenernya, darimulai sejarah ke belakang, komitmen iklim yang baru disepakati, proses pengurangan emisi serta realisasi di lapangan. Banyak nih yang harus kita pelajari supaya bisa tune in dengan diskusi seputar isu iklim.
Cleanomic seneng banget kali ini bisa partneran dengan Madani Berkelanjutan untuk bahas lebih mendalam beberapa isu yang berkaitan dengan krisis iklim dalam rangkaian series podcast di #CleanomicRadio. Di episode podcast perdana ini, kita akan membahas tentang BBN.

[via Astra Agro]
Kenapa BBN?
BBN adalah singkatan dari Bahan Bakar Nabati, salah satu alternatif energi ramah lingkungan yang terbuat dari minyak nabati berasal dari tumbuhan. BBN ini pertama kali di kembangkan di Brazil dan kini menjadi salah satu pilihan energi alternatif pengganti energi fosil yang sedang dikembangkan oleh Indonesia. BBN ada banyak macamnya, tapi yang menjadi fokus Indonesia sekarang ini adalah BBN dalam bentuk Biodiesel yang punya target sebagai pengganti bahan bakar untuk transportasi. BBN sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 2008 dan sampai sekarang ini penggunaan biodiesel sebagai bahan dalam bentuk campuran terus meningkat, mulai dari 5% (B5) menjadi 30% (B30). Kedepannya Indonesia punya target kalau bahan bakar di Indonesia menjadi 100% berasal dari Biodiesel atau B100.
Tapi nihh, isu yang sekarang sedang banyak banget jadi perbincangan karena bahan baku biodiesel Indonesia itu mostly berasal dari kelapa sawit. Tau sendiri dong, kelapa sawit sendiri banyak dapet stigma negatif dari masyarakat karena dampak pembukaan lahan perkebunannya yang mengakibatkan hilangnya lahan hutan dan lahan gambut di Indonesia, isu biodiversity, yang tentunya akan berdampak pada isu perubahan iklim. Namun, di sisi lain, kita juga perlu diversifikasi energi dalam waktu dekat untuk mengurangi ketergantungan dengan fosil fuel.
Di podcast episode ini, kami ngobrol dengan Mas Bisuk Abraham, seorang Researcher yang memiliki kekhususan di bidang Natural Resource Economics dari LPEM FEB UI, Pusat Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pembahasannya menarik banget, karena kita ngobrolin BBN dari berbagai sisi, mulai dari ekonomi, lingkungan, sampai sosial.
Kita juga bahas poin-poin lain nih dalam podcast ini, diantaranya :
Perkembangan kelapa sawit di Indonesia
Kenapa bahan baku BBN di Indonesia mostly kelapa sawit
Kenapa BBN bisa disebut ramah lingkungan
Peran BPD PKS dalam mengembangkan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia
Potensi #CuanLestari dari BBN di Indonesia
Tips dan trik update mengenai perkembangan BBN di Indonesia dan turut berkontribusi menjadi konsumen BBN yang bijak.
Mas Bisuk juga menyebutkan satu jurnal penelitian yang ditulis oleh Yoyon Wahyono dengan judul "Assessing the Environmental Performance of Palm Oil Biodiesel Production in Indonesia: A Life Cycle Assessment Approach" - artikelnya bisa kalian akses disini.
Dokumen acuan pemerintah Indonesia yang menjadi roadmap bagi transisi energi terbarukan serta pembangunan rendah karbon juga bisa di baca disini yah.
Mudah-mudahan sedikit rasa penasaran kamu bisa terjawab dan membuka wawasan lebih lanjut seputar isu perubahan iklim yahh. Di episode berikutnya, kami akan terus menggali lebih lanjut nih, kita akan ngobrol-ngobrol soal bisa ga sih kelapa sawit itu sustainable? Apa sih yang udah dilakukan pelaku bisnis untuk memenuhi komitmen iklim, dan seterusnya.
Follow dan subscribe podcast Celanomic Radio di spotify, google podcast, apple podcast dan noice yah. Kamu juga bisa ninggalin komen, pertanyaan atau voice note di spotify untuk kami tayangkan di episode-episode berikutnya!
Selamat mendengarkan dan salam #cuanlestari
Cleanomic x Madani Berkelanjutan