Pada bulan September 2019 nama Greta Thunberg menjadi viral karena protes kerasnya kepada para pemimpin dunia yang hadir di KTT soal iklim di PBB. Dalam perjalanan mengusung tema pengurangan emisi ini, gadis itu memegang prinsip pengurangan jejak karbon. Supaya gak kalah canggih sama dia, kita juga mesti tahu nih: seberapa besar jejak karbon kita? Pertanyaannya: bagaimana cara menghitung jejak karbon kita?
Dalam menghitung jejak karbon kita, ada dua faktor penting: jenis kegiatan yang kita lakukan dan faktor emisinya. Jenis kegiatan yang kita lakukan ini terdiri dari jenis barang yang kita beli/gunakan, jenis bahan bakar yang kita konsumsi, jenis makanan yang kita makan, jenis layanan yang kita pilih, dan perilaku kita terhadap barang-barang itu. Misalnya, bila kita pilih daging merah daripada makan sayuran kita menghasilkan jejak karbon yang lebih besar, pergi dengan transportasi publik akan lebih besar jejak karbonnya daripada dengan kendaraan pribadi (dengan jarak yang sama), menggunakan lampu pijar lebih banyak jejak karbonnya daripada lampu LED (dengan waktu menyala dan intensitas cahaya yang sama), dan menyalakan TV lebih lama akan menghasilkan jejak karbon yang lebih besar daripada bila TV dinyalakan lebih sebentar. You got the point, kan?
Variabel yang kedua adalah faktor emisi. Faktor emisi, pada dasarnya adalah nilai pencemar udara yang dikeluarkan suatu sumber spesifik. Untuk jejak karbon, unit faktor emisi ini disetarakan dengan gas CO2. Jadi semua aktivitas kita “ditimbang” dengan berapa kilogram gas rumah kaca yang dihasilkan dan dihitung setara dengan gas CO2. Maka dari itu, unitnya adalah CO2e alias CO2 equivalent. Faktor emisi ini tergantung dari beberapa hal, misalnya: bahan bakar yang digunakan, efisiensi mesin yang digunakan, metode pertanian yang diaplikasikan (untuk menghitung jejak karbon dari makananmu), dan lainnya. Tapi jangan khawatir, para ilmuwan dan cendikia di luar sana sudah menghitungkan semua itu untuk kita supaya kita mudah untuk menghitung jejak karbon kita.
Dua hal tersebut lah yang kita gunakan untuk menghitung jejak karbon kita. Pada dasarnya, kegiatan-kegiatan ini pasti ditanyakan saat kita mau menghitung jejak karbon kita sebagai individu:
Kegiatan berpindah tempat alias transportasi. Moda transportasi yang kamu gunakan, frekuensi, dan jarak menjadi variabel utama penghitungan jejak karbon dari kegiatan ini.
Konsumsi energi listrik, bisa dihitung dari jenis alat listrik yang digunakan dan berapa lama dinyalakan, atau langsung dihitung dari rata-rata kWh yang digunakan atau biaya listrik yang dikeluarkan per bulan. Faktor emisi tiap sistem pembangkit listrik mungkin berbeda-beda. Untuk itu, perhitungan yang lebih presisi terhadap jejak karbon kita dapat diperoleh dengan menggunakan secara spesifik faktor emisi dari sistem listrik regional yang kita gunakan.
Jenis makanan kita; setiap jenis bahan makanan meninggalkan jejak karbon yang berbeda-beda tergantung cara budidaya dan produksinya.
Cuma itu? Gak juga. Ada beberapa carbon footprint calculator yang juga memasukkan kategori produk dan layanan, karena pada intinya segala sesuatu yang kita beli dan layanan yang kita gunakan pasti mempunyai jejak karbonnya sendiri. Tidak bisa presisi; produk dan layanan ini dibagi menjadi beberapa kategori, contohnya: kesehatan, keuangan/perbankan, komunikasi, edukasi, rekreasi, dan pakaian. Tiap kategori ini menggunakan rata-rata uang yang kita keluarkan untuk pembelian produk dan layanan dan mengalikannya dengan faktor emisi rata-rata di tiap kategori tersebut.
Karena memang sulit untuk mengetahui secara presisi jejak karbon dari setiap kegiatan kita, maka jejak karbon yang dihasilkan tidak 100% akurat. Jejak karbon dari hasil hitungan ini merupakan perkiraan saja, supaya kita tau kira-kira posisi kita dalam menghasilkan jejak karbon ini. Berdasarkan beberapa data, tiap orang Indonesia rata-rata menghasilkan 1,8-2,1 ton CO2 per tahun. Ini sekitar 10% dari yang dihasilkan oleh orang Amerika Serikat dan juga orang Brunei.
Nah, dengan mengetahui jejak karbon kita, kita bisa berupaya terus menguranginya sebagai kontribusi kita terhadap pengurangan beban bumi. Sudah siap? Yuk hitung jejak karbonmu terlebih dahulu dengan menggunakan calculator jejak karbon dari CarbonEthics .
Commentaires