top of page

Kenali Air Minum dan Sanitasi Aman

Diperbarui: 6 Des 2023




Menuju Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2021, terdapat beberapa pre-event yang dilaksanakan, salah satunya Kampanye Publik. Dalam kampanye publik ini, Cleanomic mengadakan serangkaian diskusi online melalui Instagram Live dan Podcast. Pada 1 Juli 2021, Cleanomic mengadakan diskusi online melalui Instagram Live bersama Astri Puji Lestari dan Nur Aisyah sebagai narasumber. Nah, apa saja yang dibahas pada diskusi live tersebut? Yuk, simak artikel berikut ini!


Air minum dan sanitasi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam hidup kita. Namun, berdasarkan data survey kualitas air minum rumah tangga yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan BPS, akses air minum aman baru dimiliki sekitar 12 dari 100 rumah tangga di Indonesia. Sementara, akses sanitasi aman lebih sedikit lagi, dengan jumlah rata-rata 7 dari 100 rumah tangga di Indonesia. Padahal keamanan air minum dan sanitasi itu jadi aspek penting yang perlu diberi perhatian. Hmm... emang sepenting apa sih keamanan air minum dan sanitasi itu?


Air dan sanitasi merupakan hal esensial dalam keseharian kita dan ini sudah diakui oleh PBB sejak tahun 1960-an bahwa air dan sanitasi yang aman adalah Hak Asasi Manusia, yang berarti bahwa semua orang seharusnya berhak untuk mendapatkannya.


Pengenalan dasar mengenai akses air minum dan sanitasi yang aman seperti apa sih?




Mbak Aisyah menjelaskan, pengertian air minum aman itu sesederhana ketika kita bisa meminum air langsung dari keran. Seperti di luar negeri, di negara-negara kawasan Eropa atau di Jepang untuk daerah Asia. Sayangnya, di Indonesia, kita masih belum mampu untuk mencapai hal ini. Terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan disempurnakan untuk bisa mencapai akses air minum aman. Terutama dari kebutuhan jenis teknologi tertentu, perpipaan yang advance dan sumber air yang layak, baik PDAM, mata air atau sumur bor.


Mewujudkan air minum aman juga berarti kita memastikan bahwa sumber airnya di dalam rumah, harus tersedia kapan pun kita butuh, serta kita mengetahui seperti apa prosesnya dari sumber air hingga menjadi air yang kita minum.


Sedangkan untuk sanitasi yang aman adalah kondisi di mana kita memiliki toilet (dengan desain leher angsa), memiliki tempat penampungan air limbah toilet (septic tank) yang sesuai standar, air limbah dari kamar mandi kita dialirkan ke pengolahan yang tepat.



Lebih aman Air sumur atau PDAM?


Menurut Mbak Aisyah, jika jaringan PDAM sudah sampai ke lokasi tempat tinggal, baiknya kita memakai air PDAM, yang sudah terjamin keamanannya. PDAM menggunakan sistem per-pipa-an dan menggunakan Chlorine atau yang biasa kita kenal dengan kaporit dalam pengolahan airnya. Kalian yang menggunakan air PDAM mungkin sering mendapati air berbau kaporit, tenang aja! Karena ternyata air berbau kaporit itu membuktikan bahwa air tersebut aman dan tidak ada bakteri di dalamnya.


Sedangkan pada air sumur, sebelum menggunakannya, kita biasanya menampungnya ke suatu wadah, sebelum kemudian dipindah ke ceret/ ketel untuk direbus, kemudian dipindah lagi ke teko-teko setelah dingin. Banyak proses-proses yang terjadi sebelum akhirnya kita mengonsumsinya. Sementara, semakin panjang alur air dari sumber sampai ke mulut kita, semakin banyak kesempatan bakteri untuk berkembang biak.

Meski Air PDAM aman dari bakteri tapi tetap tidak bisa langsung diminum ya, kamu tetap perlu memasaknya lebih dulu.


Hubungan sanitasi aman dengan kualitas air minum?


Sanitasi dan air minum memiliki hubungan yang erat, ketika sanitasi kita tidak memiliki kualitas aman, maka potensi kerusakan sumber air minum juga besar.


Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan septic tank untuk menampung air limbah toilet dan menggunakan air sumur sebagai air minum. Jika keduanya dibuat saling bersebelahan, potensi air sumur terkontaminasi bakteri dari septic tank cukup besar.

Dalam hal pembangunan septic tank, sebetulnya ada ketentuan minimal untuk jarak septic tank dengan air sumur yang menjadi sumber air minum, yakni 10 meter jauhnya. Namun, dalam kehidupan masyarakat hal ini mungkin mengalami kendala dalam penerapannya, disebabkan salah satunya karena keterbatasan lahan.


Untuk menghindari kemungkinan kontaminasi air sumur oleh air limbah, kita bisa melakukan penyedotan septic tank. Sehingga septic tank tidak penuh dan bocor yang menyebabkan air limbahnya bergabung dengan air tanah kita sehingga terjadi kontaminasi air sumur. Jadwalkan untuk menggunakan jasa penyedotan septic tank secara rutin maksimal sekali dalam tiga tahun.

Nah, itulah beberapa poin diskusi kita mengenai Sanitasi dan Air Minum. Kamu bisa dengerin penjelasan lengkapnya di Instagram Cleanomic ya!











91 tampilan0 komentar

Comentários


bottom of page