top of page
  • Nurpita Sinurat

Kenali Air Minum dan Sanitasi Aman


Menuju Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2021, terdapat beberapa pre-event yang dilaksanakan, salah satunya Kampanye Publik. Dalam kampanye publik, Cleanomic mengadakan serangkaian diskusi online melalui Instagram Live dan Podcast. Nah, pada 1 Juli 2021, Cleanomic mengadakan diskusi online melalui Instagram Live bersama Astri Puji Lestari dan Nur Aisyah N yang menjadi narasumber. Nah, apa saja yang dibahas pada diskusi live tersebut? Yuk, simak artikel berikut ini.


Air minum dan sanitasi merupakan hal yang kita temui pada keseharian kita. Namun, berdasarkan data survey kualitas air minum rumah tangga yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan BPS, saat ini baru sekitar 12 dari 100 rumah tangga di Indonesia yang akses air minumnya aman, dan 7 dari 100 rumah tangga di Indonesia yang akses sanitasinya aman. Wah sedikit yah ternyata. Emang sepenting apa sih keamanan air minum dan sanitasi itu?


Jadi, menurut mba Astri bahwa air itu merupakan hal yg begitu esensial, bisa dibilang hak asasi kita semua makhluk hidup. Contoh sederhananya, jika tidak ada air maka tidak dapat minum, tidak minum berarti kehidupan pun terancam, yah mengingat 2/3 komponen tubuh kita adalah air jadi kita sangat membutuhkannya. Selain itu, hampir seluruh aktivitas kita memerlukan air, seperti mandi, pakaian, konsumsi, dan lainnya. Nah itu kenapa air merupakan hal esensial hidup.


Pengenalan dasar mengenai akses air minum dan sanitasi yang aman seperti apa sih?


Air dan sanitasi merupakan hal esensial dalam keseharian kita, dan hal tersebut ternyata sudah diakui oleh PBB sejak tahun 1960-an bahwa air dan sanitasi yang aman adalah hak asasi kita yang berarti bahwa kita berhak untuk mendapatkannya.


Teman-teman pernah lihat video atau mungkin mengalami kehidupan di luar negeri tidak? Yang mana mereka meminum air langsung dari kerannya, tanpa menampungnya di wadah dan bahkan memasaknya terlebih dahulu seperti keseharian kita di Indonesia, nah hal tersebut bisa diartikan dalam hal air minum aman.


Nah, di Indonesia, dalam rangka mencapai akses aman tersebut, ada beberapa hal yang memang harus dipenuhi seperti sumber air yang layak (PDAM, mata air, sumur bor). Berbicara mengenai air minum aman, ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan seperti memastikan bahwa sumber airnya di dalam rumah, harus tersedia kapan pun kita butuh, kualitas. Sedangkan sanitasi yang aman adalah kondisi dimana kita memiliki toilet, memiliki tempat penampungan air limbah toilet (septic tank).


Lebih aman Air sumur atau PDAM?


Menurut mba Aisyah, jika jaringan PDAM sudah sampai ke lokasi tempat tinggal, baiknya kita memakai air PDAM, karena kita menginginkan air yang aman. Seperti yang kita ketahui, bahwa PDAM menggunakan sistem per-pipa-an dan menggunakan klorin atau yang biasa kita kenal dengan kaporit dalam mengolah air. Teman-teman yang menggunakan air PDAM mungkin sering mendapati bahwa airnya berbau kaporit, ternyata air berbau kaporit itu membuktikan bahwa air tersebut aman dan tidak ada bakteri yang yang terdapat di dalamnya. Nah, kalau air sumur, sebelum menggunakannya, biasanya kita menampungnya ke suatu wadah, banyak proses-proses yang terjadi sebelum akhirnya kita menggunakannya. Sementara, semakin panjang alur air sampai kita menggunakannya, bakteri pun mempunyai banyak lompatan atau tempat untuk berkembang biak.

Namun, air PDAM tidak dapat langsung diminum, diperlukan beberapa pengolahan lagi seperti memasaknya dengan tepat.


Hubungan sanitasi aman dengan kualitas air minum?


Sanitasi dan air minum memiliki hubungan yang erat, karena sanitasi merupakan air limbah, air yg kita konsumsi kemudian berakhir menjadi air limbah. Umumnya, masyarakat di Indonesia menggunakan septic tank untuk menampung air limbah toilet, dan banyak di antara kita yang menggunakan air sumur sebagai air minum. Akan tetapi, kita terkadang melupakan hal penting seperti penyedotan septic tank, karena bisa saja septic tank kita mengalami kebocoran atau masalah lainnya yang menyebabkan limbah tersebut bergabung dengan air tanah kita sehingga terjadi kontaminasi air sumur. Oleh karena itu, pastikan melakukan penyedotan septic tank maksimal sekali dalam 3 tahun, serta jarak septic tank dengan sumber air minimal 10 meter.



Nah, itu dia kesimpulan singkat dari diskusi yang dilakukan pada Instagram Live Cleanomic. Kamu bisa dengerin penjelasan lebih lanjut terkait diskusinya di Instagram Cleanomic yah:










44 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page