LindungiHutan: Social Startup untuk Penghijauan Indonesia
Diperbarui: 6 Des 2023
hello, we're back with #cuanlestaristories yang kali ini datang dari LindungiHutan. Minomic udah lumayan lama ngikutin sepak terjang mereka dan seneng banget bisa berkolaborasi bareng mereka dalam editorial kali ini. LindungiHutan adalah contoh nyata bahwa peluang bisnis dapat diciptakan dari niat baik menjaga lingkungan. Yuk simak ceritanya!
Beberapa hari yang lalu, ada sebuah artikel yang menyatakan—secara garis besar, bahwa perubahan iklim tidak bisa dilawan hanya dengan menanam pohon. Well, saya merasa ada benar dan tidaknya. Benar karena memang ada banyak hal besar dan penting lainnya yang bisa dilakukan. Hal besar tersebut, misalnya undang-undang atau kebijakan yang mendukung upaya pelestarian lingkungan, menekan pengeluaran emisi karbon industri, hingga transisi energi bersih.
Sementara untuk tidaknya, semua hal-hal tersebut adalah sesuatu yang besar! Besar, rumit, kompleks, perlu waktu lama, melibatkan banyak pihak, dan hal-hal lainnya. Menekan pengeluaran emisi karbon industri tentu tidak bisa dilakukan semalam untuk membuat mereka nol emisi di esok hari ketika proses produksi berlangsung. Pun, dengan transisi energi! Tidak bisa dalam sekejap semua rumah memasang panel surya!
Maka saya merasa bahwa gembar-gembor penanaman pohon perlu terus dilakukan. Menanam pohon masih menjadi cara mudah dan murah untuk kita melawan perubahan iklim. Selain itu, pohon juga punya banyak manfaat yang kalau saya jelaskan lagi di sini akan terasa seperti rangkuman materi pelajaran IPA kelas 5 SD. Mungkin bisa baca di artikel LindungiHutan “10+ Manfaat Menanam Pohon untuk Lingkungan dan Manusia”
Toh, saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana pohon dan hutan menyelamatkan kehidupan manusia. Barangkali, terdengar seperti testimoni MLM. Namun, percayalah ini bukan!
Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang Enggan Tenggelam
Pesisir Tambakrejo terletak di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Dari pusat kota, perlu waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan mobil.
Sebagaimana wilayah pesisir pada umumnya, hilir mudik perahu nelayan, jaring ikan yang tengah dijerang di depan rumah, ikan gereh yang sedang mengeringkan tubuhnya di teras atau atap genteng, merupakan pemandangan yang mudah ditemui di Pesisir Tambakrejo.
Pesisir Tambakrejo adalah bukti nyata bahwa pohon dan hutan (dalam hal ini mangrove), punya peran penting bukan hanya dari segi ekologi, melainkan juga sosial.
Keberadaan mangrove yang hilang akibat alih fungsi lahan dan juga faktor lainnya membuat abrasi, yang perlahan tapi pasti memakan setiap jengkal tanah di Pesisir Tambakrejo.
Sisa-sisa abrasi di pesisir Tambakrejo
Kalau berkunjung ke Pesisir Tambakrejo, kamu bisa melihat ada reruntuhan bangunan pom bensin yang tampak seperti mengapung di tengah lautan. Jelas, itu bukan pom bensin untuk kapal nelayan yang kehabisan solar di tengah lautan. Reruntuhan bangunan tersebut merupakan sisa cerita dari kehidupan yang pernah ada. Yup, daratan dan kehidupan yang kini harus mengalah kepada abrasi.
Enggan tenggelam, masyarakat Pesisir Tambakrejo bergerak! Pak Yazid bersama Kelompok CAMAR hadir mengupayakan berbagai aksi penghijauan dan pelestarian mangrove. Sejak tahun 2011, Kelompok CAMAR menanam berbagai jenis mangrove, mulai dari Rhizophora mucronata, Rhizophora aviculata, Rhizophora marina, dan Avicennia alba.
Bukan perkara mudah untuk menghijaukan berhektare-hektare lahan. Tak jarang penanaman mangrove menemui rintangan. Pohon roboh tersapu ombak, sampah merusak tanaman baru, pasang air laut tiba-tiba, dan lain sebagainya.
Kendati demikian, apa yang dilakukan Pak Yazid beserta rekan-rekannya bukanlah suatu pilihan. Tidak ada opsi menyerah, karena baginya kerja pelestarian adalah kerja seumur hidup. Sampai saat ini ada 107.434 pohon berhasil tertanam.
Penanaman pohon yang dilakukan oleh tim Lindungi Hutan bersama warga pesisir Tambakrejo
Buat versi lengkapnya bisa baca tulisan LindungiHutan “Pesisir Tambakrejo, Kota Semarang: Abrasi, Makam Tenggelam, dan Kepedulian Kelompok CAMAR”
Cerita Awal Mula LindungiHutan Muncul
Dari Pesisir Tambakrejo bergeser ke sebuah kampus bernama Universitas Diponegoro. Seorang mahasiswa pasca sarjana bernama Hario Laskito Ardi atau kerap disapa Mas Rio menggagas ide LindungiHutan untuk pertama kali. Konsepnya sederhana, crowdfunding dalam bentuk tanaman atau pohon.
Dalam prosesnya Mas Rio tak sendirian, ada Chasif Syadzali yang turut bergabung membantu pembuatan website. Beliau sekarang jadi Chief Technology Officer sekaligus Co-Founder. Lalu menyusul Miftachur ‘Ben’ Robani yang saat ini menjadi Chief Executive Officer dan juga Co-Founder.
Saat awal mula LindungiHutan lahir, beberapa fitur yang ada antara lain Kampanye Alam, donasi, gabung aksi, hingga peta titik penanaman yang sudah dilakukan. Seiring berjalannya waktu, ada banyak penambahan fitur dan program dalam rangka meningkatkan semangat penghijauan dan pelestarian.
Saat ini, LindungiHutan memiliki berbagai inisiasi program, mulai dari CollaboraTree, Impact CSR, kalkulator jejak karbon Imbangi, dan inisiatif program baru lainnya yang segera hadir di tahun 2023 ini.
Jadi, LindungiHutan itu Ngapain? Apa yang Menjadi Tujuan Besar Kami?
LindungiHutan merupakan lembaga crowdplanting yang memiliki misi mengajak partisipasi publik memberdayakan petani bibit dan menyelamatkan Indonesia dari krisis kerusakan biosfer dan deforestasi dengan cara menanam pohon.
Sederhananya, kami ada untuk mengajak semua orang yang ada di dunia ini ikut dalam aksi penghijauan dan pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon. LindungiHutan percaya pada kekuatan #BersamaMenghijaukanIndonesia, yang mana ini jadi tagline kami.
Bersama artinya, denganmu! Iya kamu yang lagi baca! Kami LindungiHutan, dan juga para Mitra Petani di lapangan yang membantu aksi penanaman pohon. Contohnya, Pak Yazid dan Kelompok Camar di Pesisir Tambakrejo!
Konsepnya gampang, siapapun yang ingin menyelamatkan bumi, melawan perubahan iklim, atau ikut dalam inisiasi penghijauan bisa dengan mudah melakukannya bersama LindungiHutan.
Kalau kamu ingin melakukan perayaan dalam versi lain daripada yang lain dengan menanam pohon, kamu bisa menginisiasi Kampanye Alam melalui program Kado Bumi. Kalau perusahaan ingin melaksanakan tanggung jawab terhadap lingkungan melalui program CSR, LindungiHutan punya Impact CSR yang siap membantu pelaksanaan CSR secara berdampak dan berkelanjutan.
Kalau ada jenama yang mau mewujudkan program kepedulian lingkungan dengan mudah dan praktis , “Membeli satu produk kami sama dengan menanam satu mangrove”, maka ColaboraTree jawabannya.
LindungiHutan mencoba membantu siapapun yang ingin ikut berperan dan berkontribusi dalam aksi penghijauan dan pelestarian lingkungan dengan mudah.
Kami menyediakan berbagai inisiatif aksi penghijauan yang bisa dilihat melalui situs lindungihutan.com. Kami membantu pelaksanaan penanaman bersama Mitra Petani, dengan harapan para petani bisa meningkat pendapatan dan kesejahteraannya, sementara kondisi pohon juga bisa terpantau dengan baik. Kami juga memastikan agar pohon-pohon yang sudah ditanam tumbuh dan hidup dengan baik melalui program monitoring yang dilakukan secara terjadwal.
So, it’s a win-win solution. It’s a whole package! Semua bisa ikut #BersamaMenghijaukanIndonesia!
Commentaires