Cleanomic
Apa itu carbon footprint?
Sering sekali kita mendengar mengenai carbon footprint atau jejak karbon dalam permasalahan perubahan iklim yang sedang marak dibahas di seluruh dunia. Ada yang sudah tahu, ada yang belum. Yuk kita bahas!
Carbon footprint merupakan total emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas individu, peristiwa, organisasi, atau produk, yang dihitung dan dinyatakan setara dengan karbon dioksida. Gas rumah kaca (GRK), termasuk karbon dioksida dan metana, dapat dipancarkan melalui pembukaan lahan dan produksi dan konsumsi makanan, bahan bakar, barang-barang manufaktur, bahan, kayu, jalan, bangunan, transportasi, dan aktivitas manusialainnya.

Gas rumah kaca ini dapat dihasilkan oleh aktivitas kita secara langsung, seperti saat kita mengendarai mobil, bahan bakar mobil yang digunakan akan menghasilkan gas emisi yang bergantung kepada jarak dan juga konsumsi bahan bakar itu sendiri. Sedangkan secara tidak langsung, kegiatan yang menghasilkan emisi ini adalah seperti saat kamu membeli sesuatu secara online, proses distribusi logistik barang tersebut dan juga proses produksinya akan menghasilkan gas rumah kaca. Proses industri barang juga menyumbang carbon footprint yang tinggi, terlebih dengan banyaknya produk yang dihasilkan untuk khalayak banyak. Penggunaan listrik juga merupakan salah satu aktivitas yang menyebabkan carbon footprint kamu bertambah, karena produksi listrik menggunakan bahan bakar yang mengemisikan gas rumah kaca.

Karbon dioksida merupakan salah satu gas yang menghasilkan efek rumah kaca, itulah mengapa perubahan iklim terjadi. Gas emisi lainnya termasuk gas metana dan ozone. Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi carbon footprint? Cara yang paling umum adalah dengan reduce, reuse, recycle, dan refuse. Contoh lainnya, seperti:
Mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi kita. Alternatif terbaik adalah dengan mengendarai sepeda atau berjalan kaki.
Memakai kendaraan umum/publik. Jika memang jalan kaki atau bersepeda merupakan hal yang sulit dilakukan oleh kamu, bisa dengan merubah gaya hidup menggunakan transportasi publik.
Menanam tanaman di halaman rumahmu, jika kamu tidak ada space di halaman bisa juga dengan menanam indoor plants yang kamu taruh di dalam ruangan. Hal ini juga mendukung perputaran oksigen kamu di dalam rumah loh.
Memilih makanan yang plant-based karena nyatanya peternakan sapi merupakan penyumbang gas metana yang cukup besar.
Jangan berbelanja produk “fast fashion”, yaitu [penjelasan fast fashion apakah perlu?] karena kebanyakan perusahaan yang menghasilkan produk “fast fashion” tidak memerhatikan keberlangsungan lingkungan dan juga dampaknya.
Jemur pakaian! Ini sih masyarakat di Indonesia sudah kenal dari dulu. Tetapi, masih banyak yang sebelum menjemur menggunakan dryer di mesin cucinya. Padahal jika kamu peras dan menjemur langsung pakaianmu, pasti kering juga kok.
Berilah catatan saat berbelanja online untuk tidak dikemas secara berlebihan dan juga belilah produk-produk daur ulang atau upcycling. Dengan ini kamu tidak hanya mengurangi carbon footprint tetapi juga membantu mengatasi masalah sampah.
Banyak kan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi carbon footprint? Yuk, mulai juga dari Cleanomic. Karena sekarang Cleanomic punya pilihan mengantarkan paketmu dengan sepeda untuk kawasan Jakarta! Awesome, right? Cleanomic bekerja sama dengan KamiAntarJkt untuk mewujudkan langkah besar ini demi gaya hidup peduli lingkungan untuk kamu.
#carbonfootprint #sampahplastik #Yukkurangisampah #earthfriendly #blog #zerowaste #climatechange