top of page

5 Platform Donasi untuk isu-isu lingkungan yang terpercaya

Diperbarui: 8 Des 2023



Bagi sebagian dari kita, pasti mudah untuk mengakui bahwa berbelanja itu menyenangkan. It’s not just you, banyak orang di belahan dunia lain merasakan hal yang sama. Bahkan, kini ada istilah retail therapy atau menjadikan kegiatan berbelanja sebagai obat untuk suasana hati yang sedang kalut. You’ve been there, perhaps?


Emang perasaan paling menyenangkan dari retail therapy ini adalah ketika menunggu hari dimana paket akan tiba di rumah, setelah itu unboxing sambil rekam video shopping haul di medsos. Rasanya seperti mendapat hadiah, meski kenyataannya tidak demikian karena kita merogoh kocek yang kadang tidak sedikit untuk barang-barang tersebut.


Di masa-masa swakarantina ketika pandemi berlangsung, kecenderungan ini mungkin bisa jadi semakin parah. Ketika setiap hari pemandangan yang ada di depan mata hanya itu-itu saja, rasanya hari-hari sangat monoton. Hiburan paling gampang pasti tidak jauh dari konsumsi konten, kadang bisa menjadi racun yang tiba-tiba jadi ingin dekor atau belanja barang-barang diskon tidak jelas.


Pastinya, belanja online itu datang bersama dengan printilan bubble wrap, kardus, dan plastik yang sebagian tidak bisa didaur ulang pula. Kadang kalau barangnya sudah datang, rasa bersalah dan menyesal mulai muncul ke permukaan dan kita pun mencari apakah kira-kira ada alasan di balik tindakan impulsif dan konsumerisme ini.


Jawabannya banyak di internet, terutama kalau kalian mencari dengan kata kunci retail therapy. Ada salah satu yang menarik yaitu hasil studi tahun 2018.


"Consumption has been seen a part of life-style and people want the products that give happiness more than the products that just satisfy their physical needs".


Meski ternyata dari kacamata psikologi hal ini terbilang wajar, tapi tumpukan sampah kemasan yang menumpuk di sudut kamar serta memikirkan kemungkinan bahwa barang yang dibeli tersebut akan menjadi sampah nantinya, mudah-mudahan bikin kita bisa belajar #pikirulang sebelum membeli. Plus, senengnya mindless shopping ini sebenernya cuman sesaat kan? Apalagi kalau kita sadar bahwa sebenernya kita tidak terlalu butuh-butuh juga barangnya.


Kita bisa lho, menyalurkan keinginan berbelanja dan keinginan untuk merasakan a sense of control seperti yang biasanya kita dapatkan dari retail therapy ke hal-hal yang lebih berdampak bagi sekitar. Salah satu caranya adalah dengan berdonasi.


Nah, dari sekian banyak platform donasi yang ada, tidak jarang banyak orang yang jadi sulit memutuskan platform yang tepat untuk menyalurkan donasinya. Kalau kamu merasakan hal yang sama, keep on reading karena Cleanomic sudah merangkum beberapa platform tempat berdonasi untuk isu-isu lingkungan yang terpercaya.


1. Mengadopsi orangutan 


Mengadopsi orangutan yang dimaksud di sini jangan diartikan secara harfiah ya, karena orangutan tentu tidak cocok untuk dipelihara di rumah kita. Selain karena langka, mereka juga membutuhkan ekosistem khusus, mengingat mereka biasanya tinggal di hutan.


Mengadopsi yang Cleanomic maksud berarti memberikan donasi untuk kesejahteraan satwa langka tersebut. Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) mengakomodir hal ini. Donasi dari kita akan dialokasikan untuk mengurus, memberi makan, dan pengobatan bagi orangutan yang berada di bawah rehabilitasi BOSF.


Sedikit latar belakang, BOSF merupakan organisasi non-profit yang aktif bergerak dalam upaya penyelamatan orangutan di Kalimantan. BOSF juga turut menggandeng Menteri Kehutanan, komunitas lokal, serta organisasi internasional lainnya.


Caranya tidak sulit, cukup kunjungi website mereka di sini. Mereka mencantumkan profil beberapa orangutan yang mereka rawat beserta cerita mereka masing-masing. Kata adopsi sendiri dipilih agar setiap pemberi donasi memiliki rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga orangutan tersebut.


2. Program donasi blue carbon 

Jika kamu belum familiar dengan blue carbon, here’s a little background. Karbon biru merupakan karbon yang disimpan oleh ekosistem perairan dan pesisir seperti hutan mangrove, lamun (seagrass), meadows, serta rumput laut.


Siapa sangka, ekosistem perairan dan pesisir mempunyai kemampuan untuk menyimpan karbon lebih banyak dari hutan di lahan datar atau yang disebut dengan hutan terestrial. Perbedaannya, hingga 10 kali lipat. Oleh karena itu, ekosistem ini penting dijaga keberadaan dan kelestariannya dalam penanganan krisis iklim.

Program donasi blue carbon ini sendiri tersedia di Yayasan Carbon Ethics Indonesia (CarbonEthics) yakni yayasan yang berfokus pada pendidikan serta implementasi program offset jejak karbon bagi individu dan institusi di Indonesia. Kamu bisa langsung berdonasi di sini.


Singkatnya, program blue carbon itu menyerupai program penanaman pohon, namun bedanya program ini juga mencakup pemantauan bibit dan ekosistem secara reguler selama 3 tahun. Penanaman akan dilakukan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.


3. Mendukung konservasi yang dilakukan WWF


Dengan enam pilar fokus konservasi yaitu climate, food, forests, fresh water, oceans, serta wildlife, World Wildlife Fund (WWF) membuka beberapa program donasi. Pertama, one-time donation atau donasi satu kali yang bersifat tidak mengikat.


Jika ingin lebih konsisten, kamu dapat memilih program donasi bulanan, atau bahkan menjadi partner konservasi WWF. Untuk menjadi partner, ada ketentuan minimal donasi yang harus dipenuhi, yaitu $1000 per tahun.


Dengan berdonasi di WWF kamu telah menyelamatkan lingkungan Indonesia juga, lho! WWF tidak hanya berfokus di Amerika dan Afrika, tetapi juga di Asia termasuk Indonesia. Sumatera dan Kalimantan menjadi salah satu fokus konservasinya. WWF bekerja dengan masyarakat dan pemerintah setempat dengan menggunakan tindakan global untuk mengatasi kekuatan tanpa henti yang menghancurkan benteng terakhir harimau, gajah, orangutan, dan spesies lainnya. Kamu bisa berdonasi di sini.


Semua hasil kerja WWF yang kamu dukung telah diterbitkan di website-nya sehingga kamu dapat mengetahui program-program konservasi lingkungan yang terbantu karena donasimu.

4. Donasi ke program penggalangan dana di Kitabisa 


[program penggalangan dana di platform Kitabisa.com]


Dalam platform sebesar Kitabisa.com terdapat begitu banyak program galang dana, lalu saya harus memilih program yang mana?


Jika kamu merasa kebingungan dalam memilih program donasi yang tepat dalam Kitabisa, kamu dapat memilih berdasarkan kategorinya. Mulai dari lingkungan, menolong hewan, bencana alam dan kategori lainnya. Kategori ini dapat dipilih pada bagian bawah laman website Kitabisa.


Setelah memilih kategori program galang dana yang kamu inginkan, pastikan untuk membaca baik-baik pihak yang menggalang dana serta alokasi dana agar memastikan donasi kita mengalir ke tempat dan kasus yang tepat.


5. Donasi ke program penggalangan dana di Ayobantu.com


[Program penggalangan dana di platform Ayobantu.com]


Pada platform Ayobantu.com, terdapat beragam program penggalangan dana. Jika kamu bingung memilih program donasi, kamu bisa memilih berdasarkan kategori seperti lingkungan, bantuan hewan, bencana alam dan lainnya. Dalam rangka konservasi alam dan pelestarian lingkungan, kamu dapat memilih kategori lingkungan hidup pada website Ayobantu.com. Setelah memilih kategori tersebut, penting untuk membaca informasi tentang pihak yang menggalang dana serta penggunaan dana agar dapat memastikan donasi kamu digunakan pada tempat dan kasus yang sesuai.


Selain dari lima yang Cleanomic sebutkan di atas, tentu masih ada banyak program donasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Jika kamu ada rekomendasi, jangan sungkan untuk meninggalkannya di kolom komentar ya!




52 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page