top of page

Madani Berkelanjutan: Jembatan Korporasi Menanggulangi Krisis Iklim

Diperbarui: 2 Des 2023



Kalau kita membahas komitmen iklim, selain inisiatif yang memang akan dijalankan oleh pemerintah, sektor swasta sebenarnya juga punya andil yang besar dalam mengurangi emisi lho. Apalagi mengingat hampir 2/3 emisi karbon industrial dihasilkan oleh 90 perusahaan di seluruh dunia, baik mereka yang mengemisi karbon itu sendiri atau tambahan emisi karbon yang dihasilkan oleh konsumennya dan kegiatan industri terkait. Sehingga, wajar dong kalau korporasi dan sektor swasta harus ikut serta mengurangi emisi karbon. Peranan dari korporasi sebagai bagian dari aktor non pemerintah dalam penurunan emisi karbon ini juga sudah menjadi salah satu topik yang dibahas di Paris Agreement.


Kalau kita telusuri lebih lanjut, semua barang yang kita beli dari pelaku usaha, misalnya sepiring makanan yang kita makan deh, pasti ada aja gas rumah kaca yang dikontribusikan ke atmosfer kita. Nasi dan sayuran berasal dari lahan pertanian yang sawah dan alat produksi pertaniannya mengeluarkan emisi gas rumah kaca, daging berasal dari peternakan yang kotoran hewannya menghasilkan gas metana. Apalagi kalau makanan kita gak habis, limbah makanan dari sisa makanan yang membusuk bisa juga menghasilkan gas metana.


Begitupun barang-barang yang kita pakai sehari-hari yang asalnya dari beragam industri, sudah pasti pada proses produksi, distribusi, konsumsi sampai limbahnya menghasilkan gas rumah kaca atau yang disebut juga dengan emisi karbon.



Nah, Yayasan Madani Berkelanjutan adalah salah satu dari lembaga non pemerintah yang mengawal isu komitmen iklim di Indonesia. Yayasan Madani Berkelanjutan merupakan suatu yayasan non-profit yang bertujuan memperkuat inisiatif nasional dan lokal dalam menanggulangi krisis iklim dengan strategi menjembatani hubungan antar pemangku kepentingan untuk mencapai solusi inovatif terkait tata kelola hutan dan lahan.


Madani Berkelanjutan memiliki visi utama untuk mencapai keseimbangan kepentingan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup. Madani menjalankan misinya dengan menjalin banyak komunikasi, mengumpulkan dan berbagi pengetahuan dan informasi, serta menerapkan teknologi terkini yang dapat digunakan untuk mencapai solusi bersama. Madani memiliki 4 fokus program yang berkaitan dengan ‘Hutan & Iklim, Pembangunan Hijau, Komoditas Berkelanjutan dan Bioenergi’.

Kita semua tahu bahwa Indonesia merupakan negara dengan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia, sehingga memiliki potensi besar dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di sektor kehutanan dan lahan. Karena itu Madani Berkelanjutan berupaya mendorong peningkatan ambisi iklim Indonesia melalui penguatan kebijakan di sektor tersebut. Hal itu termasuk mendorong pengelolaan hutan secara efektif oleh masyarakat untuk membangun komoditas pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan dan mensejahterakan.

Madani juga menyediakan forum dan dialog multi-stakeholder yang melibatkan kelompok masyarakat adat dan komunitas lokal untuk menghubungkan hak masyarakat dengan perencanaan pembangunan hijau dan rendah karbon di Indonesia. Yang tentunya tidak dapat terpisahkan juga dengan transisi energi bersih khususnya perkembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) Indonesia.

Nah beberapa waktu lalu Madani berkelanjutan juga berkolaborasi dengan Cleanomic menyajikan 8 episode podcast, salah satu episodenya membahas mengenai ‘Peran Korporasi Berpartisipasi dalam Penurunan Emisi’. Episode podcast ini membahas lengkap tentang apa yang harus dilakukan para pelaku usaha untuk mengurangi emisi dan mendukung komitmen iklim pemerintah. Jadi kamu bisa tilik langsung podcastnya untuk denger cerita lengkap dari Yosi dan Stevi, Program Officer Yayasan Madani Berkelanjutan.


150 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page